Monday, January 12, 2009

Cinta Kasih Dan Sayang

Cerita Teladan

Sometimes when you’ve been married for far too long many, many years, you tend to get confused. You forgot that there is a difference between “i love you” and “i am in love with you”. I didn’t think there was any difference in the above phrase until i had the opportunity to really look deeper. If you take the time to smell the coffee, it will hit you like a tonne of bricks.

I told D that he made me feel loved. sure, we heart each other but staying in love with one another is a different ball game. Remember that initial stage? The feeling of pengantin baru? Masa baru-baru kahwin dulu? Wah! So very the ghairah! Sungguh very on the ball one dot com. Abang belum pun suruh buat air, siang-siang kita dah prepare. Masak kan dia segala-galanya yang kita tahu. Kalau tak tahu pun must make sure kita tahu! But most importantly kan, apa yang kita masak must make sure lagi sedap daripada yang mak dia selalu bikin. *LOL*
Sad to say, over time that very same fire subsided. Jangan cakap api, sparks pun mungkin sikit-sikit ajer. Itu pun tengok mood. bila air tengah pasang, then ok lah tapi kalau dok tengah mendak, haiz … 1001 alasan pun belum tentu cukup nak buat supporting statement to justify our lemau-ness! Eh, boleh gituh? kekekekeke …

Nevertheless, i hold on to this principal - We started as couple and just the 2 of us it shall remain at the end of the day. Time anak-anak membesar, we automatically (whether conscious or subconsciously) get caught up with the whole parenting rut that we began to shelf the flame of passion in the backseat. And then, it began to slowly take control of our lives. Even kalau ber-dating pun we talk about the children. I’m not saying that it’s wrong, however what has happened to “us”? Tak kan dah tak de topic nak berbual. Kalau dulu boleh bergayut kat talipon sampai dua-tiga pagi, sampai telinga naik panas, naik merah (speaking from experience *ehem3*), abis sekarang tak kan dah tak de modal lagi kot?


I personally think that it is very important for veteran couples (sebab nak kata tua pun tak lah tua sangat kan? ) to take time off from everything and reconnect with each other. Otherwise, besok-besok kalau anak-anak dah berkeluarga sendiri, how are we gonna cope with our partners? Dia buat hal dia, kita buat hal kita ke? Pas tuh rumah sunyi sepi. Know what i mean? Must remember to make it a point to catch up and update each other, sincerely. Because we want to not because we have to. Marriage is only 10% love but another 90% hard work. Cinta tidak hanya berakhir di jinjang pelamin. Sebaliknya pernikahan itu adalah tapak permulaan hidup orang berumahtangga.


Indahnya Kasih SayanG


-Mahasuci Allah, Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada
makhluk-makhluk-Nya.
-Tidaklah kasih sayang melekat pada
diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut,
dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang,
kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut.
-Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain
tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena
kasih sayang Allah Azza wa Jalla ternyata hanya akan
diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang
di kalbunya.
-Seperti kejadian yang menimpa Arie Hanggara
yang kisahnya pernah diangkat di film layar lebar. Ia
menemui ajal karena dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri.
-Begitulah, kekejian demi kekejian, kebiadaban demi
kebiadaban menjadi perlambang kehinaan martabat manusia.
-Hal ini terjadi, tiada lain karena telah tercerabutnya
karunia kasih sayang yang Allah semayamkan di dalam kalbunya.
-Karenanya, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan
sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup.
-Tidak berlebihan
jikalau kita mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari
kisah-kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk
memperhatikan orang lain.
-Kita dengar bagaimana ada orang
yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga
surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa
belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.
-Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Allah SWT mempunyai
seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat
(dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan
hewan melata.
-Dengan rahmat itu mereka saling
berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula
binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya.
-Dan (Allah
SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih
sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).
-Dari hadis ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya
yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh
makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya.
-Karenanya, sudah
sepantasnya jikalau kita merindukan kasih sayang,
perhatian, dan perlindungan Allah SWT, tanyakanlah kembali
pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu
untuk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?!
-Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu
bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik
air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis.
-Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas
mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama
sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.
-Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi
hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus
memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari
tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah
terpancar kembali pada dirinya.
-Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu
kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada
habisnya.
-Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita
menyayangi orang lain, kita mengawalinya dengan menyayangi diri kita dulu.
-Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya
bertanya-tanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di
akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan
gosong terbakar nyala api jahannam?
-Tataplah hitamnya mata
kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap Allah,
menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih Allah di surga
kelak, atau malah akan terburai karena kemaksiyatan yang
pernah dilakukannya?
-Bibir kita, apakah ia akan bisa
tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang
lidahnya akan menjulur tercabik-cabik?!
-Perhatikan pula tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar
penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan
dengan si pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh
ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama
hangusnya batu-batu di kerak neraka jahannam?
-Ketika memandang kaki, tanyakanlah apakah ia senantiasa
melangkah di jalan Allah sehingga berhak menginjakkannya di
surga kelak, atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri.
-Bersihnya kulit kita, renungkanlah apakah ia akan menjadi
indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api jahannam?
-Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita
akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri
kita.
-Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab
tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia.
-Semua yang Allah ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan
ladang amal.
-Semua yang bergerak, yang terlihat, yang
terdengar, dan apasaja karunia dari Allah Azza wa Jalla
adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini
bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
-Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah
kepada Allah dengan membawa aneka pahala ibadah, tetapi
Allah malah mencapnya sebagai ahli neraka, mengapa?
-Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah
mengurung seekor kucing sehingga si kucing tidak bisa
mencari makan dan tidak pula diberi makan oleh si ahli
ibadah ini. Akhirnya mati kelaparanlah si kucing ini.
-Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat Allah tetap
menimpa si ahli ibadah ini, dan Allah menetapkannya sebagai
seorang ahli neraka, tiada lain karena tidak hidup kasih sayang di kalbunya.
-Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita
berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase
yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba
datanglah seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya
seakan sedang merasakan kehausan yang luar biasa. Walau
tidak mungkin terjangkau kerena dalamnya air di oase itu,
anjing itu tetap berusaha menjangkaunya, tapi tidak dapat.
-Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk
menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menceduk air,
setelah air didapat, diberikannya pada anjing yang kehausan
tersebut. Subhanallah, dengan ijin Allah, terampunilah dosa
wanita ini.Demikianlah, jikalau hati kita mampu meraba
derita makhluk lain, insyaAllah keinginan untuk berbuat
baik akan muncul dengan sendirinya.
-Kisah lain, ketika suatu waktu ada seseorang terkena
penyakit tumor yang sudah menahun. Karena tidak punya biaya
untuk berobat, maka berkunjunglah ia kepada orang-orang
yang dianggapnya mampu memberi pinjaman biaya.
-Bagi orang
yang tidak hidup kasih sayang dikalbunya, ketika datang
orang yang akan meminjam uang ini, justru yang terlintas
dalam pikirannya seolah-olah harta yang dimilikinya akan
diambil oleh dia, bukannya memberi, malah dia ketakutan
hartanya akan habis atau bahkan jatuh miskin.
-Tetapi bagi seorang hamba yang tumbuh kasih sayang di
kalbunya, ketika datang yang akan meminjam uang, justru
yang muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain.
-Bahkan jauh di lubuk hatinya yang paling dalam akan
membayangkan bagaimana jikalau yang menderita itu dirinya.
Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang
dititipkan Allah dalam hartanya. Karenanya dia begitu
ringan memberikan sesuatu kepada orang yang memang membutuhkan bantuannya.
-Ingatlah, hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa
yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa
artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di
dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja.
-Tidak ada salahnya kita berpikir terus dan bekerja keras
untuk menghidupkan kasih sayang di hati ini.
-Insya Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di
kalbunya, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih
-Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan
ringan pula dalam menafkahkannya di jalan Allah, ringan
dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkannya
kepada orang lain, ringan dalam melatih kemampuan diri dan
ringan pula dalam membela orang lain yang teraniaya, subhanallah.
-Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan
hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang
adalah dengan melakukan banyak silaturahmi kepada
orang-orang yang dilanda kesulitan, datang ke daerah
terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau
pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang
teraniaya, seperti di Bosnia, Chechnya, Ambon, Halmahera,
atau di tempat-tempat lainnya.
-Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh
di bawah kita, insyaAllah hati kita akan melembut karena
senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang.
-Dan
hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan
orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau
orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru
rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini,
masya Allah.


By Am ScanDeLiCiouS™

No comments:

Post a Comment